28 Februari 2014

Review Kepulangan 2014

Akhirnya dikasih kesempatan buat menulis lagi di blog ini yang sepertinya udah hampa banget, kali ini gak sempat nulis sebenarnya bukan karena gak punya waktu soalnya alhamdulillah semester 4 ini lebih banyak waktu senggang, Dan Akhirnya nebeng wifi fakultas niatnya jadi nebeng wifi indri aku mau review beberapa kisah :

Sebuah kepulangan dimulai dari perkuliahan, perjalanan hati dari Madinah - Makkah, Singapore, Tanjung Pinang, dan Depok


Akademik 

Masih bersyukur banget walau IP dan IPK udah kayak orang putus cinta terus terjun di kawah bromo. Tapi tetap masih diatas 3,00 yaaah jadi masih bisa bernafas lega lah karena target untuk lulus 3,5 Tahun masih belum jadi sesuatu yang tak terjangkau. Di akademik ini masih galau memilih antara HTN dan Pidana ketika tetiba mama mencetuskan sebuah ide gila “mama pengen deh anak mama ada yang jadi DPRD Kota Batam, jadi politisi gitu”

Semester 4, Amanah Baru, Lingkungan Baru, Mata Kuliah Baru, cuman belum sempet beli buku baru aja di wilis :p

Tanah Haram
Subhanallah, Walhamdulillah :’) dapat berkunjung juga akhirnya meski sempat dilakukan penundaan karena travel. Sebuah perjalanan hati dari Madinah dan Makkah..... bersama bapak, mama, pak long, mak long, pak muhajir, dan mak andak



Sempat adegan salah liat jam penerbangan di Indonesia jadi kita benar-benar masuk pas pesawat mau terbang, kemudian ngerasain 9 jam duduk dalam pesawat itu membosankannya kayak apa dengan fitur hiburan bahasa arab yang akhirnya cuman bisa dengerin murotal *Hikmah juga sih

MADINAH

Masjid Nabawi ... Islam belari mulai dari sini, menebar berkah keseluruh penjuru bumi. Alhamdulillah menginap di hotel yang ke Nabawi hanya perlu jalan kaki, dan begitu sampai kita memutuskan untuk Isya disana walau gak jamaah kemudian pulang. Hari-hari di Madinah berlangsung disini, dalam lantunan ayat, dalam hiruk pikuk umat, dalam sujud, dalam aliran zam-zam setiap saat ditenggorokan.

Berkunjung ke makam nabi atau raudah untuk shalat dua rakaat dan disini ngikutin travel pemandu *agak polos kata mama bisa langsung nerobos hmm tapi ada hikmahnya kok jadi dengerin ceramah dari petugasnya. Jujur disini sempet nangis *Bodo dah dikatain cengeng, tapi ada dua hal yang emang buat hati getir yakni pertama haru banget rasanya liat masih begitu banyak cinta untuk Nabi Muhammad SAW, dan yang kedua sedih banget ketika buat shalat itu susah banget musti diborder musti dilangkah-langkah kan kasian pada g khusuk buat mengahadap Allah, trus belum lagi ada Ibu-ibu yang aneh banget nyium-nyium atau pelukpeluk tiang -.-

Ziarah ... Mulai dari Masjiq Quba yang merupakan masjid pertama dan ada pahala untuk shalat dua rakaat sama dengan pahala umrah hhe subhanallah aku dapet 4 rakaat kemudian melewati beberapa masjid bersejarah dan maqam para sahabat atau baqi di dekat masjid nabawi *aaargh kenapa cuman lewaat - kenapa waktunya gak cukup. Berhenti di Jabal Uhud teringat perang yang berujung duka yang menjadi pengajar betapa pentingnya ketaatan pada pemimpin, jujur lagi disini sempet nangis teringat paman nabi yang diambil hatinya, teringat Nabi bahkan dikabarkan mati, teringat betapa diperjuangkannya bendera islam. Kemudia jreng..jreng waktu yang terasa tidak cukup itu ternyata di akomodir dtravel untuk ibu-ibu belanja dipasar kurma hmm katanya sih kebun kurma yaaah emang sih banyak pohon kurmannya.

MAKKAH

Melewati jalan perbatasan yang pemandangannya hanya padang gersang dan tertidur, kemudian dibangunkan oleh suara pak Ustad yang membimbing untuk membaca doa memasuki kota Makkah, kondisi di Bus udah pada berihram semua, putih dan suci :’) seperti inilah hamba menghadap dan kembali padaMu Ya Rabb.

Umrah ...
Dimulai dari mengambil niat dan shalat dua rakaat di luar kota Makkah dimana umrah pertama miqat di Bir Ali, kemudian umrah kedua di Tan’im, terakhir umrah ketiga di Ja’ranah. Setelah itu memasuki masjidil haram berjaga-jaga agar tak terpisah dan membaca doa.

Akhirnya menyadari betapa kecil diri ini dihadapan Kabbah di pusat bumi ini, di titik sujud ini.... walaupun di Buku ada panduan doa untuk tiap putaran tawaf tapi aku jujur udah semasa bodoh, rasanya hanya ingin mengemakan doa dan dzikir dari hati, melihat betapa banyak umat yang berebut menyentuh hajar aswad dan bapakku udah pasrah tidak bisa mengajakku kesana, kami hanya memberi salam bismillahuallahuakbar dan dalam hati aku berdoa semoga mereka yang berbondong di hajar aswad itu hanya mengejar berkah tidak sampai kesyirik karena sahabat rasul pernah mengatakan “Kamu hanya sebuah batu hitam, jikalau bukan rasul yang memberi salam maka aku tak akan pernah melakukan demikian”. Mendoakan agar selamat dunia akhirat di rukun yamani yang berada disegi keempat dari kabbah dekat hajar aswad dan alhamdulillah di Umrah kedua aku berkesempatan menyentuh kiswah hhe bandel dikit dan mencium. Menyampaikan doaku dan doa titipan di multazam yakni dekat pintu kabbah yang katanya paling berkah. Sebenarnya banyak sunah saat tawaf tapi tidak mungkin dikerjakan dengan kondisi ramai hmm beberapa diantaranya shalat di dekat maqam ibrahim dan di hijr ismail.

Shalat dua rakaat setelah tawaf setelahnya, meminum air zam-zam, melanjutkan sa’i yakni berjalan tujuh kali diantara safa dan marwah dan untuk pria disunahkan berlari kecil, disini ada kejadian lucu dan sedikit pembelajaran untuk mejaga lisan jadi pertama itu aku sama bapak memimpin didepan dan mama dibelakang trus bapak dan aku memelankan jalan sambil ngomong “mama tuh biasanya suka ketinggalan karena gendut, udah dibiarin aja jalan duluan” hhe mungkin karena agak ada sedikit guyon hhe akhirnya malah aku dan bapak yang sampai paling terakhir di Sa’i yah ini faktor kesehatan juga sebenarnya, tapi aku percaya doaku kini sudah dikabulkan Allah.

Masjidil haram... Megah itu yang aku tangkap dan ekspetasi untuk bisa shalat didepan kabbah itu hanya cita-cita yang harus dicapai karena shalat yang paling dekat dengan kabbah yang aku lakukan adalah ketika dilantai 3 khusus wanita dan tawaf untuk menyempatkan shalat ke Hijr saat subuh hari dimana kami berpindah dari bawah kebagian kursi roda. Kalau di Nabawi jelas banget pemisah antara pria dan wanita tapi kalau disini tidak begitu ketat karena disenggang waktu shalat banyak keluarga yang berkumpul bersama dalam masjid, dan sebelum waktu shalat tak jarang pihak pria mengantarkan wanita kedalam masjid.

Mau cerita kesehatan karena jujur aritmia ku sempat kambuh beberapa kali saat umrah dan aku sempat berpikir sedikit melankolis “Kalau sakit ini bikin aku menghadap illahi maka alhamdulillah aku menghadap ketika berihram” tapi ternyata Allah masih mengijinkan aku menabung pahala dan aku bisa melalui kegiatan dengan cukup baik walau semapt demam 3 hari dan tidak shalat subuh sekali -.- *sekadar saran rajin-rajin pakai pelembab bibir, bawa sejadah jangan duduk langsung diubin agak dingin, dan jangan minum zam-zam yang dingin jadi biarin aja sampai suhu normal hmm untuk kasus zam-zam ini berasanya baru ditanah air karena kita semua kompakan batuk dan hingga aku menulis sekarang batuk ku masih tahap pemulihan.

Ziarah ... Pertama ke  Jabal Rahmah, Arafah yakni tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa yang katanya disini itu doa jodohnya makbul hhe dan aku mendoakan bukan hanya buat aku kok suwerr dah tapi buat beberapa sodaraku jadi yang dapat jodoh duluan kabarin yak :p (Ya Rabb pertemukan hambamu ini dengan orang yang mencintaiMu, jadikan kami orang-orang yang meniti jalan cintaMu, dan jadikan kami berkasih sebagai teman didunia dan Akhirat *agak melow hahah) kemudian ke mudzalifah, mina, dan melihat tempat pelemParan jumrah, serta mengunjungi beberapa masjid penting, makam siti khadijah ibu para muslim, dan melewati jabal tsur dan jabal nur *lagi-lagi kebanyakan lewatnya

Perjalanan hati ini dilanjutkkan ke Jeddah mampir belanja, mampir jumatan di masjid Qisas *tempat dilaksanakan eksekusi pidana, mampir ke masjid terapung dan sempat berinai *atau pacar hmm itu loh yang oren-oren, menuju bandara dan pulang... yak pulang, tapi hatiku tak pernah pulang ketitik yang sama, hatiku merekam kenangan disana... Madinah, Makkah, merekam kebiasaan yang aku rindukan, merekam kebiasaan dan watak penduduknya, merekam rutinitas. Ada Aku yang merindukan hal yang disana, yang merindukan Kau panggil lagi ya Rabb #NowPlaying Ungu – Surga Hati

Singapore 
Dapat kabar gembira kalau saudara berhasil GCE ‘O’ dan keterima dipoliteknik :) Congratulation Seha, kamu betul betul membuktikan semua itu mungkin asal ada niatnya, go girl !!! , nemenin saudara atok yang dipanggil nek teh bareng mama berkunjung kembali kekota yang selalu bikin gigit jari -,- karena disatu sisi pengen bisa hidup di kota kayak gini tapi disatu sisi juga mikir mau hidup pakai apa orang biaya pada mahal disini apalagi dikejutkan dengan nominal 1 SGD = 10.000. Alhamdulillah nginep di rumah Tok Ngah jadi bisa nebeng wifi sambil liat buku-buku beliau yang sedikit beda karena Atokku fokusnya ke agama, nah kalau Tok Ngah ini suka sejarah dan sastra juga *intinya gak sempat baca cuman seneng liat buku dalam edisi lama. Kesimpulan di Singapore ajang nambang rezeki hhe lumayan dapat uang saku 80 SGD = 800.000 Rupiah :p , terus menjadi tante yang baik beliin Omar topi gajah seharga 10 SGD.

Tanjung Pinang 
Menunaikan kewajiban sebagai cucu yang baik dan keponakan hhe :D mengunjungi nenek yang sempet bete dikena angin gosip kalau pas umrah aku manjain nek teh banget -,- padahal sama aja looooh... kali ini di Pinang semua sibuk jadi gak sempat tuh pake adegan makan di tepi laut sama makan martabak mesir hahaha lumayanlah jaga badan. Menghabiskan hari bareng Zizi yang kurang lebih 2 tahun dan Opi yang sekrang udah SD kelas brapa ntahlah, mengunjungi keluarga lain dan sedikit menemukan beberapa problematic yang gak enak diceritakan depan umum tapi jadi buat mikir keras tentang “Kamu yat bilangnya pengen nikah muda, siap gak dengan keadaan kedepan? Nikah itu emang beneran tentang persatuan dua keluarga, buka sesimple yang dibilang di UU 1 tahun 1974 yang mana cuman ikatan antara suami istri untuk menunaikan hak dan memperoleh kewajiban *Yaaah makna krang lebih gitulah”

Depok 

Niatnya cuman 2 hari 1 malam tapi berhubung ada bencana alam kelud dan penerbangan dibatalkan ya udah deh jadi 3 hari 2 malam yang dihabiskan dengan sangat berkualitas bareng Dhana, sedikit agak nyesel gak nyempetin diri buat ketemu temen-temen di Nurul Fikri dan Gunadarma tapi pasti ada lain waktu :)

Ngurusin tiket pesawat yang berujung dengan jalan-jalan kalap ke gramedia dimana aku beli 3 buku dan 1 buku cerita untuk Omar sedangkan Kak Dhana beli beberapa novel lupa jumlahnya tapi harganya lumayan haha tapi seneng sih soalnya dia udah mulai passion baca hmmm jadi ceritanya Dhana lagi demen banget sama Paolo Coelho dan Haruki Murakami *yang akhirnya tak jadikan kado yang Haruki. Kemudian aktivitas berlanjut dengan nonton bioskop, photobox, dan makan ditempat biasa dulu aku makan bareng dia, dan sempat ngalay di KFC Ramayana hahah karena ada janji ketemu orang. Depok jadi recharge energi tersendiri.

1 komentar:

  1. wuaah barakallah yg abis umrah, tau gitu kemaren nitip doa :3

    BalasHapus

Variabel : KAMMI dan FH UB (Perspektif Saya) Kaitan Kepentingan

Saya ingin menulis sedikit tentang ketakutan tentang “kepentingan” yang berada di FH UB, ada sebuah statement menarik di ask.fm sesungguhny...