Takut /ta·kut/ a 1 merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yg dianggap akan mendatangkan bencana: anjing ini jinak, engkau tidak perlu --; 2 takwa; segan dan hormat: hendaklah kita -- kpd Allah; 3 tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dsb): hari sudah malam, aku -- pulang sendiri; 4 gelisah; khawatir (kalau ...):digenggam -- mati, dilepaskan -- terbang, pb rasa gelisah, khawatir kacau-balau;
-- bayang-bayang perasaan takut tanpa alasan;
-- suntuk malam takut akan sampai pd batas malam; takut kemalaman;
Mungkin sudah cukup banyak literatur yang menceritakan tentang takut yang beraneka ragamnya. Dimulai takut pada benda, takut pada binatang, takut pada suara, takut pada kondisi.... tapi adakah yang menjelaskan tentang takut pada diri? kalau ada tolong ceritakan ya padaku bagaimana penyembuhannya? Aku hanya mendengarnya beberapa kali dan ntah kenapa Aku mulai yakin merasakannya...
Hmmm ada yang bilang kalau kata itu punya kekuatan tersendiri, jadi rasanya kalau menuliskan kata takut lagi apa itu akan semakin menguatkan ya?
Belum lagi terkadang rasa jumawa dan sombong yang menggerogoti hati,
akan rasa pantas untuk memiliki sesuatu, rasa bangga atas sesuatu...
Rasa diri bagai sosok malaikat yang selalu benar padahal sebenarnya hanya seonggok daging yang hatinya korup, Tak ingin mendengar, lidah kelu mengucap maaf
Takut akan diri yang memerosokkan dalam kesendirian, yang membuat semuanya menjauh bahkan nikmat Allah sekalipun
Oke ku ungkapkan Aku takut menjadi hal terburuk dan kembali diseburuk-buruk tempat, dan makin hari aku makin akrab dengan yang mungkin mereka bilang tentang keburukan itu... sepertinya aku memang takut pada diriku sendiri. any solution? any idea how to embrace and say at loud " I am proud to be my self, it's nothing wrong to make some mistakes because the important thing is learn"
P.S : Masa fluktuatif kembali melanda
Hmmm ada yang bilang kalau kata itu punya kekuatan tersendiri, jadi rasanya kalau menuliskan kata takut lagi apa itu akan semakin menguatkan ya?
Allahuma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wa a'udzubika minal ajzi wal kasal, wa a'udzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal
"Ya Allah, aku berlindung kpd-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung kpd-Mu dari kemalasan dan aku berlindung kpd-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kpd-Mu dari tekanan hutang dan paksaan orang." (HR. Abu Dawud)
Rasanya apa yang dilakukan pasti akan berbuah petaka, berujung silap dan salah, memperburuk situasi...Belum lagi terkadang rasa jumawa dan sombong yang menggerogoti hati,
akan rasa pantas untuk memiliki sesuatu, rasa bangga atas sesuatu...
Rasa diri bagai sosok malaikat yang selalu benar padahal sebenarnya hanya seonggok daging yang hatinya korup, Tak ingin mendengar, lidah kelu mengucap maaf
Takut akan diri yang memerosokkan dalam kesendirian, yang membuat semuanya menjauh bahkan nikmat Allah sekalipun
Oke ku ungkapkan Aku takut menjadi hal terburuk dan kembali diseburuk-buruk tempat, dan makin hari aku makin akrab dengan yang mungkin mereka bilang tentang keburukan itu... sepertinya aku memang takut pada diriku sendiri. any solution? any idea how to embrace and say at loud " I am proud to be my self, it's nothing wrong to make some mistakes because the important thing is learn"
P.S : Masa fluktuatif kembali melanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar