29 September 2014

Menulis

Saya sangat bersyukur jika blog novel ini bermanfaat bagi banyak orang, tapi saya tak kan terlalu sedih bila ternyata blog novel tak membawa makna apa-apa. Bagi saya, menulis adalah semacam ritual untuk menasehati diri sendiri. Menulis seperti menciptakan "sosok kita" pada bentuk lain, kemudian membiarkannya bicara apa saja tentang kita dan pada saat tertentu menegur kelalaian kita. Tulisan itu hidup. Ia bernafas, bicara, bahkan denyut nadinya bisa kita rasakan - Azhar Nurun Ala dengan gubahan dalam buku seribu wajah ayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Variabel : KAMMI dan FH UB (Perspektif Saya) Kaitan Kepentingan

Saya ingin menulis sedikit tentang ketakutan tentang “kepentingan” yang berada di FH UB, ada sebuah statement menarik di ask.fm sesungguhny...