12 Oktober 2014

Kisah Penjual Buah Segar

Diceritakan ulang oleh Mas Hendy dengan tokoh Bapak Penjual Ikan Segar, dan tragisnya diending cerita adalah seorang pembeli yang bertanya, "Bapak sebenarnya jualan apa ya? kok tidak ada keterangannya"

Beberapa waktu yang lalu ada seorang pedagang buah yang memulai berjualan di pasar dipagi hari. Ketika hari masih pagi ia sudah mulai sibuk menata dagangannya, tidak seperti pedagang buah pada umumumya, Ia berinisiatif bagaimana cara agar dapat menarik pembeli untuk mendekati dagangannya, kemudian ia memasang papan pengumuman bertuliskan “HARI INI DI SINI DIJUAL BUAH SEGAR”

Tidak selang beberapa lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tentang papan pengumuman yang ia pasang, pengunjung tadi menanyakan tentang tulisannya. “Mengapa Bapak tuliskan kata HARI INI? Bukankah Bapak memang hari ini berjualan, bukan kemarin atau besok?” tanya pembeli itu.
Kemudian Pedagang buah itu berpikir sejenak dan kemudian menjawab, “Iya, kau benar.” Lalu ia menghapus tulisan “HARI INI” sehingga di papan pengumuman tersebut tulisan berkurang menjadi “DISINI JUAL BUAH SEGAR”

Kemudian beberapa saat datang pembeli lain yang ke dua. Pembeli kedua tersebut juga menanyakan tulisan yang ada di papan pengumuman itu, “Mengapa Bapak tulis kata DI SINI ? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DI SINI , bukan DI SANA atau di tempat lain?” tanya pengunjung kedua.
“Benar juga!” pikir si pedagang buah tersebut, lalu dihapusnya kata “DI SINI” dan tinggallah tulisan “JUAL BUAH SEGAR”.

Tidak lama kemudian datang pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya.
“Mengapa Bapak pakai kata SEGAR ? bukankah semua orang sudah tau kalau yang Bapak jual adalah Buah yang segar, bukan buah busuk?” tanya pengunjung ketiga. “Benar juga” pikir si pedagang buah, lalu dihapusnya kata “SEGAR” dan tinggallah tulisan “JUAL BUAH”

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke empat yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa Bapak tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau buah ini untuk dijual, bukan dipamerkan atau dibagikan?” tanya pengunjung ke empat. Benar juga pikir si penjual ikan,, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalah tulisan “BUAH”

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke lima, yang juga menanyakan tulisannya : “Mengapa Bapak tulis kata BUAH?, bukankah semua orang sudah tau kalau ini BUAH bukan Daging atau Sayur?” tanya pengunjung kelima. “Benar juga” pikir si penjual buah, lalu diturunkannya papan pengumuman itu. Tinggallah pedagang buah tersebut berjualan tanpa memasang papan tulisan, dan keinginan menarik pembeli gagal sudah.

1 komentar:

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif :
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus

Variabel : KAMMI dan FH UB (Perspektif Saya) Kaitan Kepentingan

Saya ingin menulis sedikit tentang ketakutan tentang “kepentingan” yang berada di FH UB, ada sebuah statement menarik di ask.fm sesungguhny...