02 Oktober 2014

Reblog : Harapan - Kurniawan Gunadi

Sewaktu aku melangkah, aku teringat banyak hal. Aku tidak pernah meminta sejauh dan sebaik ini. Aku sudah cukup malu untuk meminta lebih sementara Tuhan sudah begitu baik dengan memberiku kesempatan. Nyatanya, Dia memberi lebih.

Kini harapan itu berada di langit-langit, sementara semakin tinggi harapan, semakin disadari bahwa tempat bergantungku tiada lain hanya Tuhan.

Kini doaku diliputi kecemasan, tentang jawaban atas harapan yang Dia tunjukkan. Tentang kesempatan besar yang Dia berikan.

Apakah ini hanya sebagai pembelajaran atau akan benar-benar menjadi ujian, aku tidak tahu. Sejauh langkahku tak terhenti, aku paham bahwa semua ini berada dalam rencana Tuhan. Segala sesuatunya diluar dugaan, segala sesuatunya benar-benar hanya bisa dipahami dengan keimanan dan ketaqwaan. Bukan lagi perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Variabel : KAMMI dan FH UB (Perspektif Saya) Kaitan Kepentingan

Saya ingin menulis sedikit tentang ketakutan tentang “kepentingan” yang berada di FH UB, ada sebuah statement menarik di ask.fm sesungguhny...